Doa Bersama merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan oleh seluruh karyawan PT. Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari (MAAQO) sebelum melakukan pekerjaan. Namun ada yang berbeda pada hari ini, seluruh karyawan secara khidmat mendoakan para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia di Surabaya.
Menurut Direktur PT. Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari bapak Muhammad Zakiyyul Fuad kita tidak boleh melupakan sejarah, karena apa yang bisa kita nikmati sekarang berupa kemerdekaan bangsa indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia bersumber dari Berkat Rocmat Alloh dan Perjuangan Para Pahlawan yang rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk mengembalikan kemerdekaan bangsa indonesia dan mempertahankannya.
“Munculnya istilah pahlawan itu tidak terlepas dari aksi para penjajah untuk menguasai rakyat, negeri dan kekayaan alam kita. Hal itu menimbulkan reaksi dari jiwa jiwa bangsa Indonesia yang belum koyak rasa cinta tanah air dan rasa cinta kemerdekaannya, itu merupakan keinginan luhur yang tersimpan dalam jiwa para pahlawan kita.” ungkap bapak Muhammad Zakiyyul Fuad.
Sebagaimana tersebut pada alenia ke-III Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbunyi Atas Berkat Rochmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Cinta tanah air dan kemerdekaan telah difaktakan oleh para pahlawan pendahulu kita. Hal itu ditandai dengan peristiwa-peristiwa besar, diantaranya peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya yang mengorbankan 20.000 jiwa, lima bulan kemudian peristiwa Bandung Lautan Api yang menghanguskan kurang lebih 200.000 rumah, serta peristiwa peperangan di seluruh wilayah Indonesia baik sebelum proklamasi kemerdekaan ataupun pasca proklamasi kemerdekaan bangsa.
“Semangat jiwa cinta tanah air serta pengorbanan para pahlawan itulah yang harus senantiasa kita lestarikan dalam jiwa kita untuk mengisi kemerdekaan dan mencapai cita-cita bersama untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur dalam naungan ridlo Alloh. Dan kewajiban kita untuk merealisasikan cinta tersebut, sebagaimana dicontohkan oleh para pahlawan pendahulu kita.” lanjut bapak Muhammad Zakiyyul Fuad.
Di waktu yang bersamaan bapak Kuswartono juga menambahkan, “Harapan kami di Hari Pahlawan ini kita perlu mengambil spirit atau api semangat melawan kapitalisme modern dan liberalisme modern. Seperti yang disampaikan Pak Mohammad Hatta lebih baik tenggelam di dasar lautan daripada kita menjadi jongos-jongos kapitalisme modern.”